Teks Anekdot
Pengertian Teks Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan pengalaman dari seseorang. Teks Anekdot bertujuan untuk menghibur pembacanya. Teks Anekdot tidak hanya berisi tentang peristiwa – peristiwa menarik, konyol dan menjengkelkan, melainkan juga berisi tentang ungkapan suatu kebenaran yang lebih umum.
Ciri – ciri Teks Anekdot
Teks anekdot memiliki ciri – ciri, yaitu
- Lebih dekat dengan perumpamaan tentang dongeng
- Menampilkan karakter hewan dan figur manusia pada umumnya dan sering terhubung dengan realitas, meskipun perumpamaan dan anekdot tentu berbeda dalam kekhususan sejarah mereka
Struktur Teks Anekdot
Teks Anekdot memiliki 5 struktur, diantaranya
- Abstraksi, adalah bagian awal paragraf yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks. Biasanya menunjukkan hak yang unik.
- Orientasi, adalah bagian yang menunjukkan awal cerita atau latar belakang peristiwa itu terjadi.
- Krisis, adalah bagian dimana hal yang menarik ataupun hal yang tidak biasa terjadi pada tokoh cerita/ masalah.
- Reaksi, adalah bagian bagaimana cara penulis atau tokoh cerita menyelesaikan masalah pada bagian krisis.
- Koda, adalah bagian dari akhir cerita. Bagian ini dapat berisi kesimpulan mengenai kejadian yang terjadi pada tokoh cerita.
Contoh Teks Anekdot
GELAR KEPRIHATINAN BUDAYA
Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai macam budayanya. Tak tangung-tangung ada beberapa negara yang mengakui budaya Indonesia sebagai budaya negara tersebut. Contohnya saja negara Jiran (negara julukan). Pada Kamis yang lalu, Bapak Haji Bedug yaitu Ketua Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia yang juga Bupati Wonogiri, Jateng menyatakan keprihatinan atas pengakuan Jiran sebagai pemilik kesenian reog yang oleh Jiran disebut kesenian barongan.
“ Bagaimana tanggapan Bapak tentang pengakuan Jiran ini?”, tanya salah seorang wartawan.
“ waduhh, saya sangat lah prihatin atas kejadian ini. Bagaimana bisa Jiran mengaku seenaknya budaya negara tetangga sendiri? Apa ya gak malu sama ayam??”, ungkap bapak Haji Bedug sambil tersenyum.
Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia menggelar unjuk rasa yang mereka sebut sebagai Gelar Keprihatinan Budaya di depan Kedubes Jiran yang dipimpin oleh Bapak Haji Bedug tadi. Sebelum Gelar Keprihatinan Budaya dilakukan di depan Kedubes Jiran, Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia mengadakan arak-arakan dari lapangan tenis GOR Soemantri Brojonegoro menuju gedung Kedubes Jiran.
“Pak apa selanjutnya yang akan bapak lakukan?” tanya wartawan itu lagi.
“ tenang saja para warga Indonesia, saya dan teman-teman saya sekitar 3.000 orang akan melakukan Gelar Keprihatinan Budaya di depan Kedubes Jiran. Sebelumnya kita akan mengadakan arak-arak” Kata Bapak Bedug dengan lantang.
“haa?? Maksudnya bapak merasa prihatin dengan budaya Indonesia begitu??,” tanya wartawan lain yang merasa bingung.
“ bukan begitu mas. Gini lo, kita itu akan mengungkapkan isi hati bangsa kita ke Kedubes Jiran supaya tau diri sedikit dan lebih peka. Cetus Bapak Bedug.
“ owalahh, jadi Indonesia suka sama Jiran ya pak??”, kata wartawan sambil senyum.
“ welehh, sampeyan sampun lulus SD nopo mboten mas?? Sampeyang tangkleti mawon rencange sampeyan, kulo sampun mumet.” Jawab Bapak Bedug dengan bahasa jawa dengan sabar.
Setelah arak-arak sampai ke depan Gedung Kedubes Jiran, pihak Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia menyampaikan sejumlah pernyataan. Saat ini pihak Paguyuban Reog Ponorogo se-Indonesia sedang diterima oleh pihak Kedubes Jiran.
“Baiklah, sekarang apa mau kalian datang kemari?? Wahh, apa mau menghibur saya dengan atraksi reog?”, tanya Pak Kedubes Jiran dengan bahasa negaranya yang hampir mirip dengan bahasa Indonesia.
“enak sekali bapak bicara begitu,yang peka dong pakkk.kami disini akan melakukan unjuk rasa. Kami akan menyampaikan sejumlah pernyataan yang bapak harus ketahui, ini dari lubuk hati kami yang paling dalam”, cetus salah seorang pemuda yang membawa microphone.
“baiklah silahkan nak, mau bicara apa saja. Yang penting jujur”, jawab Kedubes Jiran.
“Pertama, kesenian Reog Ponorogo bukanlah milik Jiran, melainkan budaya asli Indonesia. Kedua, pernyataan Jiran telah melecehkan dan menyakiti hati bangsa Indonesia bahwa reog merupakan budaya milik Jiran. Ketiga,kami menuntut pemerintah Jiran untuk mencabut pernyataan bahwa reog merupakan budayanya.” Suara lantang seorang pemuda yang membawa microphone
“loh saya tidak tau tentang itu. Saya akan bicarakan nanti saja dengan Yang di Pertuah Agung. Ya sudahlah kalian bubar saja, panas-panas begini apa ya gak kecapekan?? Kasihan yang dijalan mancet jadinya.
“ terimakasih banyak atas kunjungan dan atraksi reognya disini. Kapan-kapan lagi ya? Saya lagi sibuk. Sampai jumpa”.
Kemudian Kedubes Jiran masuk ke dalam kantornya dengan melambaikan tangannya seraya tersenyum lebar.
Jika tuntutan tersebut tidak dikabulkan Jiran, paguyupan reog Ponorogo akan mendesak pemerintah Indonesia untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Jiran. Sementara di depan gedung Kedubes Jiran digelar atraksi reog. Arus lalu lintas, terutama di jalur lambat menuju Menteng untuk sementara ditutup.
“ tuntut Jiran!!!”, sorak para orang paguyupan.
Komentar
Posting Komentar